Demi matahari
pagi kota ini
Aku yang masih ingin menyapamu lagi
Seperti dulu
aku, yang tanpa pernah kau harus mengerti
Bicara sekali
lagi, setelah itu
Sungguh aku
akan tetap pergi bahkan bila harus tergesa – gesa berlari
Demi teriknya
siang di kota ini
Aku berharap, Aku yang berharap , Terus berharap
Kita kan
biasa lagi menyapa lagi tanpa perlu mencurigai
Melihat engkau
sekali lagi hanya untuk sekali lagi
Suasana yang
seperti biasa
Dan sangat
biasa,
Demi langit
biru gelap saat senja di kota ini
Kau kan melihat bukan aku, Aku yang tak lagi ‘mencintai’
Karena ku
harus terus mengerti sekaligus memahami
Bahwa ku
mencintaimu tanpa bisa ku mengerti
Meski sering
ku coba berfikir tuk memahami
Semakin tau
pula bahwa ku tak bisa memahami ini